Jumat, 15 Agustus 2014

Inilah Aku



Aku tak bisa memilih
Dimana aku kan lahir
Tempatku bernaung
Dari semua tragedi dunia ini

Bahkan aku tak mengerti
Mengapa aku harus ada
Bila waktu dapat kuputar lagi
Aku memilih tuk jadi khayalan saja

Aku menggoreskan tinta
Pada setiap lembaran perjalanan
Hidupku terus berputar
Bahkan semua sudah terlambat

Kini aku berada dalam badai kehidupan
Bahkan akupun hanya bisa meneteskan air mata
Akan kerasnya dunia
Bahkan di tempat ku bernaung dari bahaya

Dia pemimpin
Dia memimpin
Tapi aku menangis
Mengapa ini adalah tragis

Aku ditusuk
Dengan jarum – jarum hidup
Aku diiris
Dengan pisau tajam bergigi

Aku ingin menyerukan suaraku
Aku ingin bebas
Tapi semua sudah terlambat
Aku berada dalam penjara

Aku hanya meminta kalian mendengarku
Tapi, mengapa lidah tajam itu selalu membalasku
Bahkan aku berpikir
Apakah aku memang benar – benar terlahir

Bahkan ketika air mata ini mengalir
Engkau masih mencabik hati ini
Engkau masih mencaci aku
Aku tak mengerti apa keinginanmu

Aku ingin terdampar di pulau tak bernama
Aku ingin terlempar jauh ribuan mil
Aku ingin tersesat dan tak bisa kembali
Aku ingin semua ini tak meninggalkan memori

Ingin aku hidup dalam ilusi
Aku ingin tersenyum bahagia
Ingin semuanya ini tak pernah terjadi
Aku bertanya – tanya

Tuhan...
mengapa hidup harus sepahit ini
Mengapa engkau turunkan aku
Inikah yang namanya tragedi

Goresan ini...
Tak pernah ku rancang
Aku ingin bermimpi
Seakan dunia ini adalah pertunjukan

Aku ingin tersenyum terus
Aku tak ingin tersedu – sedu
Mengapa nasib ini tak berubah sedikitpun
Aku tidak ingin terpuruk

Bertanya – tanya
Mencari – cari
Aku terpaksa
Menutup goresan ini